Kamera oh kameraaa... Tren anak muda yang membabi Buta

Lensa adalah kekuatan kamera SLR
Itu tagline dari iklan kamera CANON yang barusan gue tonton. Dan parahnya sampe sekarang gue masih belum tau apa bedanya camera SLR, DSLR, LDR, eh LDR bukan jenis kamera :D
setelah nyari-nyari di Yahoo! (Masih zaman ya pake google?) Akhirnya nemu nih. Kurang lebih begini


Kamera SLR (single-lens reflex) atau Kamera refleks lensa-tunggal‎ adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya.
Pada SLR media penyimpan data gambar disimpan pada film 35MM (analog) tidak diperlukan proses digitalisasi, kompresi data sehingga gambar bisa langsung dilihat hasilnya pada film tersebut. Bila ingin memproses foto lebih lanjut gulungan film inilah yang dibawa ke laboratorium cuci cetak foto.

(Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) adalah kamera digital yang menggunakan mechanical mirror system dan pentaprisma unuk mengarahkan cahaya dari lensa menuju optical viewfinder yang berada pada kamera).
DSLR (Digital Single Lens Reflex) bekerja dengan sistem digital penuh sejak saat capture obyek foto oleh Image Sensor hingga penulisan pada memory card. Karena itu pada DSLR terdapat lebih banyak tombol dibanding SLR seperti pilihan ISO, White Balance, Preset Scenes, Resolusi dan lainnya, dan yang paling membedakan adalah tersedianya memory slot yang terkadang lebih dari 1.

Sumber

Masalahnya bukan pada kamera tapi lebih kepada User. Ga nyebut semua fotografer begitu. Mungkin hanya berlaku buat oknum-oknum tertentu. Beberapa bulan belakangan ini sering banget ngeliat orang-orang ke warung nenteng kamera. Ga tau buat apaan, buat fotoin terong sama kangkung mungkin. Nah oknum-oknum ini Nenteng kamera biar keliatan gaya. Ningkatin status sosial dan sebagainya. Ini nih yang musti jadi sorotan.

Banyak juga alay-alay facebook yang mendadak ganti foto profilnya pake foto mereka yang lagi megang kamera terus disorotin ke kaca. Kaca Spion. Spion Motor. Motornya motor minjem lagi :p



A: Eh ini kamera-kamera gue, duit-duit gue
B: Iya gue tau...  -_-
A: Ya udah ngapain elu sewot?
B: Ini opini gue. Ini tulisan gue. Ini Blog Gue. Kalo ga suka ngapain elu baca? :p

Emang sih kalian ga salah. Tapi tolong gunain itu benda pada saat yang tepat dan kondisi yang memungkinkan :)

Salah satu Suhu fotografi pernah bilang
Yang dianggap ababil berDSLR adalah
1. Tidak menghormati sekitarnya
2. Melanggar etika mengambil foto
3. Mengambil, mempergunakan, mengakui hasil foto orang lain sebagai karyanya

Buat yang lagi ngebet banget pengin punya tuh kamera. Disini kontrol diri yang paling penting. Jangan sampe kalian semua wahai anak muda, ikut ikutan beli kamera buat gengsi-gengsian. Minta duit ke nenek kakek buat beli kamera. Inget itu semua cuma tren. Dan ga lama lagi juga udah pada bosen nenteng kamera. Kecuali buat para proffesional atau yang emang bener-bener cinta sama dunia fotografi. Bukan yang baru kemaren ngliat temen nenteng kamera, terus sorenya mendadak jadi punya hobby baru. Inget kebutuhan, inget prioritas. Ga selamanya kok gaya itu harus ngikutin tren.



Related Posts

2 komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. wahahaha pecinta tutup lensa XD, keren mas cara pembawaannya menarik :D lanjutt

    BalasHapus